Wahai masa, aku semakin hilang arahmu,
aku alpa untuk mengenali hatimu
Suatu masa, telahku persembahkan hidupku padamu,
engkau pujuk dan aku relakan hatiku padamu.
Ketika aku ingin kau selalu hadir dan temaniku
Seperti hari hari yang terindah antara masa itu,
Engkau lalai mencari duniawi,
Terbiar aku tanpa disayangi
Siang aku bermimpi,
Malam menjadi igauan ngeri,
Tetap menanti sesuatu yang tak pasti,
Sayang, percayalah separuh nyawaku telah pun pergi
Dengarkanlah permintaan hatiku
Engkau tafsirkan apakah erti pada hidupku
Aku bertarung jiwa dan emosi
Maaf, hatiku sudah mati...